MENGHUJAT ABU HURAIRAH, MENGHUJAT KITAB SENDIRI (10), HADITS HUJAN BELALANG EMAS DARI KITAB SYIAH

 
Allah menurunkan hujan belalang emas untuk Nabi Ayyub. Kata Abdul Husein, yang meyakini hal ini hanyalah orang yang tidak memiliki pengetahuan atau akal.

Abu Hurairah meriwayatkan tentang hujan belalang emas, yang diturunkan Allah pada Nabi Ayyub. Rupanya akal abdul husein tidak bisa menerima hal ini. Ini seperti peribahasa “buruk muka cermin dibelah”, ketika akalnya tidak bisa menerima, dia malah menyalahkan Abu Hurairah.

Kata abdul husein dalam buku Abu Hurairah, hal 94

Tak seorang pun yang meyakini ucapan ini kecuali orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan atau akal. Menciptakan belalang emas adalah sebuah keajaiban dan sesuatu yang luar biasa. Allah tidak akan melakukan hal seperti itu melainkan jika ada suatua keharusan. Misalnya, membuktikan kenabian dengan mengandalkan sebuah mukjizat, Allah akan melakukannya untuk menjadi bukti bagi kenabian serta misinya. Allah tidak akan mencitpakan belalang emas dengan percuma yagn dijatuhkan-Nya pada Nabi Ayyub saat ia tengah mandi dengan telanjang seorang diri.

Rupanya abdul husein ingin mendikte Allah, padahal Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, berbuat semauNya sendiri, tanpa paksaan dari abdul husein atau siapa pun.

Ternyata riwayat yang dianggap tidak berakal alias “sinting” itu juga ditemukan dalam kitab syiah.

Dari Abu Bashir, Abu Abdillah berkata tentang ayat QS Shad ayat 43: 38:43. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran.
Katanya: Allah mengembalikan seluruh keluarganya yang mati sebelum terkena ujian, dan mengembalikan keluarganya yang mati setelah ujian, Allah menghidupkan mereka semua, dan mereka semua hidup bersama Nabi Ayyub. Nabi Ayyub ditanya setelah disembuhkan oleh Allah: apa saat-saat paling berat dalam ujianmu? Jawab Nabi Ayyub: ketika musuh mengejekku, lalu Allah menurunkan di rumahnya hujan belalang emas, Ayyub mengumpulkannya, jika ada yang terbang dibawa angin, dia lari mengejarnya dan membawanya kembali, Jibril bertanya padanya: apakah engkau tidak kenyang wahai Ayyub? Jawabnya: siapa yang kenyang dari rizki Rabbnya?

Biharul Anwar, jilid 12 hal 344
Ada juga riwayat lainnya:
Dari Hisyam bin Salim, dari Abu Abdillah berkata: Allah menurunkan hujan belalang emas dari langit untuk Nabi Ayyub, lalu Nabi Ayyub mengambil belalang yang lari dari rumahnya dan membawanya masuk ke rumahnya, Jibril bertanya: apakah engkau belum kenyang wahai Ayyub? Jawabnya: siapa yang kenyang dari rizki Rabbnya?

Dari Mufadhal dari Imam Ja’far As Shadiq, dalam sebuah riwayat panjang tentang tanda-tanda munculnya hujjah, imam As Shadiq berkata: lalu imam mahdi kembali ke Kufah, dan langit menurunkan hujan belalang emas seperti Allah turunkan hujan seperti itu pada masa Bani Israil, yaitu pada Ayyub….


Ilzam An Nashib, fi itsbatil hujjah al ghaib- Ali Yazdi Al Hairi jilid 2 hal 252 - 279

Apakah abdul husein mau memvonis Imam Ja’far As Shadiq, seorang imam maksum, sebagai orang yang tidak berakal dan berpengetahuan?

Subhanallah, itulah akhlak ulama syiah pada imamnya sendiri.
Ngomong-ngomong tentang mukjizat, ada sebuah riwayat dari kitab syiah tentang mukjizat imam:

Dalam Al Mahajjah Al Baidha, jilid 4 hal 265, ada sebuah riwayat panjang dari imam Ja’far As Shadiq, dalam bagian riwayat panjang itu, imam As Shadiq berkata:
kami(ahlulbait)   pewaris para Nabi, tidak ada dari kami yang menjadi tukang ramal dan tukang sihir, kami berdoa pada Allah, dan Allah selalu mengabuklan doa kami, jika engkau ingin aku berdoa pada Allah agar engkau dirubah menjadi anjing yang pulang ke rumahmu sendiri, lalu kamu masuk dan mengibaskan ekormu di depan istrimu, aku akan melakukannya. Lalu si arab badui dengan bodohnya mengatakan: ya, lalu Imam Ja’far berdoa kepada Allah, dan si arab badui saat itu juga berubah menjadi seekor anjing dan pergi, lalu Imam Ja’far berkata padaku: ikuti dia, lalu aku mengikuti anjing itu sampai ke kampunya, lalu dia masuk ke rumahnya dan mengibaskan ekornya di depan istri dan anaknya, mereka mengambil tongkat dan mengusirnya dari rumah, lalu aku kembali menemui As Shadiq, dan memberitahunya tentang apa yang terjadi, ketika kami sedang berbicara, tiba-tiba anjing itu datang dan berdiri di depan Imam As Shadiq, air matanya meleleh, dia menjilat tanah sambil melolong, lalu Imam As Shadiq kasihan kepadanya, dan berdoa, lalu anjing itu kembali menjadi orang arab badui, lalu Imam As Shadiq bertanya: apakah engkau percaya wahai orang arab badui? Jawabnya: ya, sejuta percaya.

Doa adalah senjata orang beriman. Di sini Imam Ja’far mendoakan si arab badui menjadi anjing, dan jadilah dia seekor anjing. Rupanya dia merasakan bahwa menjadi anjing adalah tidak enak, paling tidak bagi orang yang sudah pernah jadi manusia sebelumnya. Dia memohon untuk dikembalikan lagi menjadi manusia. Imam Ja’far berdoa, dan dia kembali menjadi manusia. Si badui yang merasakan sendiri kesaktian sang imam, langsung percaya.

Tapi ada pertanyaan di sini:

1.    Mengapa Ali tidak menggunakan mukjizat ini untuk mengalahkan Abubakar.

2.    Mengapa Ali tidak menggunakan mukjizat ini untuk menegakkan imamah? Ini sangat mengherankan, para imam menggunakan mukjizatnya untuk versi demo melawan orang badui yang bodoh, tapi tidak berani menggunakan melawan musuh-musuh Allah. Bukannya musuh-musuh Allah lebih layak didoakan?

3.    Mengapa Ali tidak menggunakan mukjizat ini untuk membela Fatimah, istrinya yang digampar oleh Umar? Bukankah Ali bisa mendoakan Umar untuk menjadi nyamuk, lalu datang ke hadapan Ali dan ditepuk oleh tangannya, kemudian mati?

4.    Mengapa Ali tidak menggunakan mukjizat ini pada perang siffin?

Rupanya mukjizat para imam hanya bisa untuk atraksi.

http://hakekat.com/content/view/92/1/
sunnah

blog copas