MENGHUJAT ABU HURAIRAH, MENGHUJAT KITAB SENDIRI (11) HADITS SEORANG NABI MEMBAKAR SEMUT

 
kata abdul husein, yang meriwayatkan hadits itu adalah orang dungu. Padahal hadits itu tercantum dalam kitab syiah.
Abu Hurairah meriwayatkan hadits bahwa seorang Nabi membakar perkampungan semut karena seekor semut menggigitnya.

Sayang seribu sayang, hadits yang sama juga tercantum dalam Biharul Anwar jilid 61 hal 244, dan Al Majlisi sama sekali tidak mempermasalahkan hadits itu. Tapi abdul husein tidak bisa menerima hal ini. Katanya:

Abu Hurairah senang sekali dengan cerita nabi-nabi, Ia membayangkan setiap kejadian aneh, yang menyakitkan mata serta menulikan telinga. Para nabi sungguh memiliki kesabaran yang lebih panjang, lebih berbesar hati, serta kedudukan yang lebih tinggi dari apa yang orang dungu ini katakan. (lihat Abu Hurairah hal 95)

Abu Hurairah dibilang dungu karena meriwayatkan hadits ini. Yang dungu dan suka dengan cerita-cerita Nabi bukan hanya Abu Hurairah, tapi Majlisi, As Shaduq, Ibnu Abbas, Musa bin Ja’far, juga Ja’far bin Muhammad.

Subhanallah, bagaimana bisa orang mengaku menjadi ulama syiah, tapi mengejek imam syiah sendiri, menganggap para imam syiah adalah orang-orang dungu.

As Shaduq meriwayatkan dari Aban bin Taghlab, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas : Uzair berkata: Ya Allah, aku telah merenungi seluruh perintah dan hukum dariMu, maka aku mengetahui keadilanMu dengan akalku, hanya tersisa satu masalah yang belum kupahami: Engkau murka pada orang bermaksiat, tapi Engkau mengazab seluruh mereka, padahal di antara mereka ada anak-anak, lalu Allah memerintahkan Uzair untuk keluar ke padang pasir, saat itu sedang panas terik, dia melihat sebatang pohon lalu berteduh di sana dan tidur. Lalu datanglah seekor semut dan menggigitnya, lalu dia menginjak ke tanah dengan kakinya, dan membunuh banyak semut. Lalu dia sadar bahwa peristiwa ini adalah contoh baginya, lalu Allah berfirman: wahai Uzair, jika suatu kaum mendapatkan murkaKu, Aku tentukan turunnya murka saat datang ajal para anak-anak kecil, anak-anak  mati karena sudah tiba ajalnya, dan mereka mati karena adzabKu.

Biharul Anwar jilid 5 hal 286, Qashash Al Anbiya NI’matullah Al
Jazairi

Nabi SAWW bersabda: seorang Nabi duduk di bawah sebuah pohon, lalu seekor semut menggigitnya, Nabi itu menyuruh untuk membunuhnya, lalu mengeluarkan semut yang ada dalam sarang, lalu dibakar dengan api, lalu Allah mewahyukan: mengapa kamu tidak membunuh seekor saja?

Dalam La’ali Al Akhbar jilid 5 hal 326

Dari Ali bin Ja’far dari saudaranya; aku bertanya tentang membunuh semut, katanya : jangan engkau bunuh, kecuali dia mengganggumu. 

Biharul Anwar jilid 64 hal 264 dan 292, Qurbul Isnad hal 121.

Dari Ma’sadah bin Ziyad berkata: aku mendengar Ja’far bin Muhammad berkata saat ditanya tentang membunuh ular dan semut di dalam rumah ketika mereka mengganggu, katanya: tidak mengapa membunuh dan membakar ketika mereka mengganggu. 

Biharul Anwar jiild 64 hal 271

Dari Ibnu Sinan berkata: Abu Abdillah berkata: boleh membunuh semut, baik mereka mengganggumu maupun tidak.

Biharul Anwar jilid 64 hal 268

Jika memang dilarang membunuh hewan dengan cara membakar, mengapa Nabi ingin membakar mereka yang tidak shalat berjamaah di masjid? Seperti disebutkan dalam riwayat ahlulbait sendiri. 

Dari Ibnu Sinan, dari Abu Abdillah: beberapa orang tidak shalat berjamaah di masjid, lalu Rasulullah bersabda: hampir saja aku menyuruh mengumpulkan kayu untuk diletakkan di pintu rumah mereka yang tidak shalat berjamaha di masjid, lalu kunyalakan api dan membakar mereka dan rumah mereka.

Tahdzibul Ahkam, jilid 3 hal 25, Al Anwar An Nu’maniyah, jilid 1 hal 358

Dari Abu Ya’fur dari Abu Abdillah berkata: Rasulullah ingin membakar mereka yang shalat di rumah dan tidak shalat berjamaah di masjid
Tahdzibul Ahkam jilid 2 hal 266

Ali sendiri membakar para pengikut Abdullah bin Saba, dan berkata:
Ketika aku melihat perkara yang mungkar, aku nyalakan api dan memanggil Qunbur.

Mengenai kesabaran para Nabi, abdul husein berkata:

Para nabi sungguh memiliki kesabaran yang lebih panjang, lebih berbesar hati, serta kedudukan yang lebih tinggi dari apa yang orang dungu ini katakan.

Subhanallah, apakah Ali tidak sabar ketika membakar kaum pengikut Ibnu Saba’?

Apakah Nabi Muhammad juga tidak memiliki kesabaran ketika ingin membakar kaum yang enggan shalat berjamaah?

Rupanya beginilah akhlak abdul husein terhadap para Nabi, juga terhadap ulama syiah sendiri


Kita lihat syiah hari ini banyak yang menjamak shalat tanpa alasan, dan tidak shalat berjamaah di masjid.

Jika mereka hidup di jaman Nabi, maka Nabi sudah ingin membakar mereka.
 http://hakekat.com/content/view/93/1/
sunnah

blog copas