MENGHUJAT ABU HURAIRAH, MENGHUJAT KITAB SENDIRI (30) APAKAH IMAM JA'FAR AS SHADIQ SEORANG TOLOL?

 
Apakah imam syiah, Ja'far As Shadiq adalah tolol ketika meriwayatkan bahwa Ali mengimami shalat berjamaah dalam keadaan tidak suci?
Lagi-lagi abdulhusein menghujat Abu Hurairah:

Salah satu kemustahilan yang dikatakan oleh Abu Hurairah ialah: Iqamat telah diucapkan dan jamaah salat berdiri dalam baris baris untuk menunaikan salat. Ketika Nabi berdiri hendak mengimami salat, beliau teringat bahwasanya ia sedang berhadas.

Ini adalah nukilan dari buku Abu Hurairah edisi Indonesia.

Jika kita lihat text asli hadits, ternyata  tidak seperti yang terjemahannya ditulis dalam buku edisi Indonesia, karena text asli dalam hadits adalah bukan sedang berhadas, tapi sedang junub. Mari kita lihat text asli hadits dalam bahasa arab:

أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ ، وَعُدِّلَتِ الصُّفُوفُ قِيَامًا ، فَخَرَجَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فَلَمَّا قَامَ فِى مُصَلاَّهُ ذَكَرَ أَنَّهُ جُنُبٌ فَقَالَ لَنَا : « مَكَانَكُمْ » . ثُمَّ رَجَعَ فَاغْتَسَلَ ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَيْنَا وَرَأْسُهُ يَقْطُرُ ، فَكَبَّرَ فَصَلَّيْنَا مَعَهُ 

Iqamat telah diucapkan dan jamaah salat berdiri dalam baris baris untuk menunaikan salat. Ketika Nabi berdiri hendak mengimami salat, beliau teringat bahwasanya ia sedang junub. Lalu dia berkta pada kami: tetaplah di tempat kalian, lalu dia pulang dan mandi, lalu keluar menemui kami dengan kepala yang meneteskan air, lalu bertakbir, dan kami shalat bersamanya.

Tapi oleh penerbit pustaka zahra, sebuah penerbit syiah, sengaja terjemahannya diganti dengan berhadas, bukan junub, karena lanjutan hadits menjelaskan bahwa Nabi SAWW mandi junub, bukan sekedar hadas kecil yang bisa disucikan dengan berwudhu.

Kata abdul husein:

Agunglah Nabi! Ia suci di sepanjang waktu. Beliau selalu berwudu. Seluruh nabi adalah maksum dan jauh dari apa yang diocehkan oleh orang tolol ini. Jika apa yang ian katakan dinisbatkan pada Mukmin yagn alim dan saleh, jauh dari para nabi, hal itu akan menghinakan mereka, lalu bagaimana dengan para nabi?

Rupanya abdul husein terlupa, bahwa imam maksum, yaitu Imam Ja’far As Shadiq,  telah menggariskan bahwa Nabi, Ali, Hasan dan Husein boleh berjunub di masjid.

Muhammad bin Hamran bertanya pada Abu Abdillah tentang orang yang sedang dalam keadaan junub duduk di masjid. Jawab Abu Abdillah: jangan, tetapi hanya lewat saja di masjid, kecuali di masjidil Haram dan masjid Madinah.

Lalu Abu Abdillah menyebutkan riwayat dari Nabi SAWW: tidak boleh ada yang tidur dan junub di masjid. Dan juga Nabi SAWW bersabda: Allah mewahyukan kepadaku untuk mensucikan masjid [dari najis dan kotoran], dan tidak halal orang untuk junub di dalam masjid kecuali saya, Ali, Hasan dan Husein.

Tahdzibul Ahkam jilid 6 hal 15

Begitu Abu Abdillah menceritakan bahwa Ali shalat dalam keadaan berhadas, tidak suci.
Abu Abdillah berkata: Ali shalat mengimami manusia dalam keadaan tidak suci, yaitu shalat dhuhur, lalu dia masuk ke rumahnya, dan pesuruhnya keluar dan berteriak bahwa Amirul Mukminin shalat menjadi imam dalam keadaan tidak suci, maka ulangilah shalat kalian, hendaknya yang hadir menyampaikan pada yang tidak hadir.


Apakah abdul husein berani menghujat imam maksum?

Apakah Abu Abdillah juga seorang tolol ketika menceritakan Ali shalat dalam keadaan tidak suci?

Mengapa imam maksum tidak dihujat walau menyampaikan hadits yang sama, bahkan lebih parah dari Abu Hurairah?

Memang tujuan utama abdul husein adalah untuk membuat orang beriman ragu pada hadits Nabi SAWW, maka dia membunuh karakter dari perawi hadits. Jika abdul husein bersifat jujur, maka dia harus konsisten dengan hujatannya pada sahabat Nabi SAWW, yaitu harus menghujat imam maksumnya juga.

Dan riwayat-riwayat dari imam maksum yang sama, atau lebih parah dari Abu Hurairah memang sengaja disembunyikan rapat-rapat. Tapi, bau busuk bangkai mulai tercium juga. Bukan hanya tercium, orang sudah bisa melihat bangkai busuk yang dikubur oleh abdul husein dan syiah.
 
http://hakekat.com/content/view/112/1/
sunnah

blog copas