MENGHUJAT ABU HURAIRAH, MENGHUJAT KITAB SENDIRI (26) MENGHUJAT HADITS YANG TAK LAYAK DIHUJAT

 
Riwayat Abu Hurairah dihujat oleh abdul husein, ternyata riwayat itu tidak bisa jadi pegangan. Ini semua dilakukan demi melampiaskan dendam membara pada Abu Hurairah. Abu Hurairah mengatakan bahwa pada suatu saat, dia bersama dengan al Ala’ bin al Hadhrami diutus ke Bahrian bersama dengan empat ratus pasukan. Mereka berangkat sampai mencapai sebuah teluk di laut, yang tidak seorang pun pernah pergi ke sana sebelumnya ataupun tak seorang pun akan pergi setelah mereka. Al Ala’ menarik tali kekang kudanya serta berjalan di atas air. Pasukan mengikutinya. Abu Hurairah bersumpah demi Allah bahwa kaki-kaki mereka ataupun kuku hewan-hewan mereka tidak basah.

Sebelum mengutip hadits ini, abdul husein berkata:

Betapa senangnya ia dengan berbagai peristiwa yang menakjubkan dan di luar dari kelaziman.

Lalu abdul husein mengutip hadits ini, kemudian berkata:

Jika memang benar, pesitiwa itu akan diriwayatkan oleh setiap orang dari pasukan tersebut, yang jumlahnya empat ratus orang. Mengapa hadits itu hanya diriwayatkan oleh Abu Hurairah saja?

Perlu kita ketahui, para ulama sepakat bahwa cerita di atas adalah dhaif. Dari sumbernya saja kita bisa curiga  bahwa hadits ini tidak shahih. Hadits –hadits shahih biasanya ada pada sumber yang jelas, yaitu kitab-kitab hadits yang memuat hadits shahih, seperti shahih Bukhari dan Muslim, lalu di kitab-kitab sunan. Tapi ini bukan berarti hadits shahih hanya ada di kitab-kitab itu.

Dalam bukunya, abdul husein menyebutkan sumber riwayat ini, yaitu :
Disebutkan oleh Abu Bakar bin Muhammad al Walid al Fihri at Tartusyi, yang terkenal dengan nama Ibnu Randa. Ad Dimyari mengutip hadis ini dalam kitabnya Hayat al Haiwan. Juga disebutkan dalam Isti’ab dan al Ishabah.

Hadits ini dikutip abdul husein dalam rangka menunjukkan bahwa banyak hadits Abu Hurairah yang keluar dari kelaziman. Itu kata abdul husein, seolah-olah dalam kitab syiah tidak ada hal-hal yang luar biasa. Di sini abdul husein ingin melampiaskan kebenciannya pada Abu Hurairah
Dalam makalah-makalah situs ini sebelumnya, pembaca bisa melihat hal yang “menakjubkan” dari kitab syiah.

Di sini kami akan menambahkan lagi cerita-cerita aneh dari kitab-kitab syiah. Semoga orang-orang yang terpedaya oleh abdul husein bisa melihat bahwa riwayat-riwayat syiah lebih menakjubkan dari riwayat Abu Hurairah.

Imam terbang di udara, jilid 2 hal 11, riwayat no 356.

Penyusun kitab Al Muntakhab meriwayatkan bahwa Ali melewati benteng yang dirantai, lalu dia menyuruh orang membawa pedang dan tameng dari kulit, lalu menaroh perisai di bawah kakinya dan pedang di bawah lututnya, lalu Ali terbang di udara menaiki perisainya, lalu turun di tembok benteng dan memukul rantai dengan pedangnya…

Hal 11-12, riwayat 357, Ali mengikuti burung yang mengambil khuffnya.

Khuff adalah kaos kaki dari kulit.

Dari Ibnu Abi Jamilah, dari Abu Abdullah berkata: Pada suatu malam, Ali melepas khuffnya untuk berwudhu, lalu Allah mengutus seekor burung lalu mengambil salah satu khuffnya, lalu Ali terbang mengejar burung itu, sampai waktu subuh tiba, lalu burung itu melemparkan khuffnya…
Saya jadi teringat kisah brama kumbara, yang populer waktu saya masih kecil.

Dalam jilid 5 hal 10, riwayat no 1422, Imam Muhammad Al Baqir membuat gajah dari tanah, lalu menaiki gajah itu dan terbang ke Mekkah.

Jabir bin Yazid Al Ju’fi berkata: aku melihat tuanku Al Baqir membuat gajah dari tanah, lalu dia menaikinya dan terbang ke mekah, serta pulang dengan masih menaiki gajah. Aku tidak percaya hal itu sampai aku bertemu dengan imam Al Baqir, aku bertanya padanya: Jabir menceritakan padaku bahwa engkau begini begitu. Lalu Imam Al Baqir membuat gajah dari tanah dan menaikinya bersamaku menuju ke Mekkah, lalu kembali lagi.

Tentang laut terbelah, riwaya no 1917

Dari Dawud Ar Raqqi: seseorang menemui Abu Abdillah dan bertanya: sampai sejauh mana ilmu kalian? Abu Abdillah menjawab: sebanyak pertanyaan kalian, … lalu Abu Abdillah memegang tangan orang itu, lalu berjalan sampai ke tepi pantai, lalu berkata, wahai hamba yang taat pada RabbNya, perlihatkan pada kami apa yang ada di dalammu, lalu laut terbelah, dan nampak air yang putih, lebih putih dari susu, lebih manis rasanya daripada madu, lebih harum baunya dari wewangian,… lalu dia mengangkat kepalanya dan melihat di udara seekor kuda yang berpelana dan bertali kekang, kuda itu bersayap, lalu aku bertanya: wahai Abu Abdillah, kuda apa ini? Jawabnya: ini adalah kuda milik Al Qaim (yaitu imam mahdi)

Imam turun dari langit membawa tombak, riwayat no 1945

Dari Ibrahim bin Aswad, dia berkata: saya melihat Musa bin Ja’far naik ke langit dan turun membawa tombak dari cahaya.

Jilid 3 hal 232, riwayat no 851

Dari Jabir, dia berkata: saya melihat Hasan bin Ali naik ke langit lalu menghilang, lalu turun tiga hari kemudian, dia nampak tenang…

Masih banyak lagi mukjizat-mukjizat para imam, tercantum dalam kitab Madinatul Ma’ajiz sebanyak 8 jilid. Banyak sekali, lebih banyak dari mukjizat para Nabi.

Sekali lagi kita bisa memahami, karena syiah tidak memiliki bukti dari Al Qur’an dan sunnah tentang kebenaran mazhabnya.

Dan kita sudah berkali-kali bertanya, kemana mukjizat-mukjizat itu ketika menghadapi Abubakar, Umar dan Muawiyah?

Kemana mukjizat Ali bin Abi Thalib ketika Fatimah digampar oleh Umar?

Tapi tidak pernah ada jawaban.

Riwayat-riwayat syiah yang di luar kelaziman lebih banyak daripada riwayat Abu Hurairah, apalagi ternyata riwayat Abu Hurairah yang dihujat oleh abdul husein adalah riwayat palsu. Tapi semua ini luput dari pengamatan abdul husein, ulama besar syiah yagn menjadi idola syiah di Indonesia.

 
http://hakekat.com/content/view/108/1/
sunnah

blog copas