MENGHUJAT ABU HURAIRAH, MENGHUJAT KITAB SENDIRI (22) APAKAH IMAM SYIAH ADALAH SEORANG PANDIR?

 
Abu Hurairah disebut pandir oleh abdul husein karena meriwayatkan hadits bahwa Allah merubah suatu kaum Bani Israil menjadi tikus. Tapi riwayat yang lebih parah diriwayatkan dari Ali, bahwa ikan lele dulunya adalah kaum Bani Israil yang menolak berwilayah pada Ali bin Abi Thalib!!!
Abu Hurairah meriwayatkan hadits berikut ini:

Nabi saw bersabda, “ sebuah bangsa Israil hilang dan mereka tidak tahu apa yang telah mereka lakukan. Kupikir mereka telah berubah bentuk menjadi tikus-tikus, sebab ketika tikus-tikus itu diberikan susu unta, mereka tidak meminumnya, akan tetapi jika mereka diberi susu biri-biri, mereka akan meminumnya

Terjemahan di atas adalah dari buku abdul husein. Kemudian abdul husein berkomentar:

Alangkah bodohnya kata-kata itu, bahkan orang yang paling tolol sekalipun akan merendahkannya, kecuali kalau mereka sinting. Tetapi, dua ulama besar tersebut percaya pada orang pandir ini serta menyebutkan hal yang tidak masuk akalnya sebagai hujjah-hujjah. Jika apa yang ia katakan tidak merendahkan Islam, kami akan mengikatkan tali di lehernya serta membiarkan dia mengunyah rumput dengan bebas sesukanya, akan tetapi kami harus membela sunnah yagn suci semampu mungkin sebab berbagai takhayul ini merupakan cacat terburuk yang membebani Islam.

Kita baca di atas, abdul husein tidak percaya bahwa Allah merubah sebuah kaum menjadi tikus. Bahkan menganggap perkataan itu sebagai kata-kata bodoh. Kita tidak tahu, apakah riwayat syiah yang mengisahkan cambuk bisa berbicara adalah riwayat bodoh atau tidak. Atau adanya sebuah riwayat dalam kitab sunni adalah ukuran bodoh dan tidaknya sebuah riwayat. Ketika ada dalam kitab sunni, riwayat itu menjadi bodoh, yang tidak merendahkan riwayat itu adalah orang sinting. Artinya orang yang percaya pada riwayat itu adalah orang sinting.

Tak ketinggalan abdul husein menjuluki Abu Hurairah, perawi riwayat di atas, sebagai pandir, layak diberi tali di lehernya dan disuruh mengunyah rumput. Alias menjadi hewan ternak yang makan rumput.

Mari kita lihat bersama riwayat-riwayat syiah.

Madinatul Ma’ajiz, jilid 2 hal 42, dari Zaid As Syahham, bahwa beberapa orang munafik datang menemui Amirul Mukminin, mereka berkata: apakah kamu yang mengatakan bahwa ikan lele ini dulunya adalah manusia yang dirubah bentuknya? Ali berkata: ya, mereka bertanya: tunjukkan buktinya, lalu Ali mengajak mereka ke sungai Eufrat, dan Ali berteriak: hanas, hanas, ikan lele menjawab : labbaik (artinya kami datang), Ali bertanya pada mereka: siapa kamu? Dia menjawab: termasuk mereka yang engkau ajak untuk berwilayah padamu, lalu menolak dan dirubah bentuknya, dan sesungguhnya ada di antara orang yang bersamamu akan dirubah seperti kami dirubah, dan menjadi seperti kami. Amirul Mukminin berkata: jelaskan kisahmu agar yang hadir di sini ikut mengetahui. Lalu ikan itu berkata: ya, kami dulunya adalah 24 qabilah bani Israil, kami telah membangkang dan menolak perintah, engkau pernah mengajak kami untuk berwilayah padamu, lalu kami menolak, kami pergi dan melakukan kerusakan, datanglah sesuatu yang demi Allah, engkau lebih tahu daripada kami, lalu berteriak, dan mengumpulkan kami menjadi satu, lalu berteriak sekali lagi dan berkat: berubahlah kalian menjadi hewan dengan ijin Allah, lalu kami dirubah menjadi bermacam-macam hewan…..


Dari Musa Al Kazhim, dia berkata tentang berubah bentuk, bahwa ada 12 macam, dan ada penyebabnya, gajah, dia dirubah menjadi gajah karena sebelumnya dia adalah raja yang suka berzina dan homoseks, sebelum dirubah bentuknya, beruang adalah orang badui yagn tidak memiliki cemburu, sebelum dirubah, kelinci adalah wanita yang mengkhianati suaminya, dan tida pernah mandi setelah selesai haidh dan junub, sebelum dirubah, kelelawar sering mencuri korma miliki rakyat, … sednagkan kera dan babi, mereka adalah kaum dari Bani Israel yang berbuat melampaui batas di hari sabtu, sedangkan ikan lele dan dhabb, mereka adalah sekelompok Bani Israil yang ketika diturunkan hidangan pada Nabi Isa, mereka menolak untuk beriman, lalu mereka kebingungan, dan sebagian dari mereka jatuh ke laut, dan sebagian lagi di padang pasir, sedangkan kalajengking dulunya adalah orang yang sering menggunjing untuk merusak hubungan, sedangkan lebah, dulunya dia adalah seorang penjual daging yang mencuri timbangan
. Hilyatul Muttaqin hal 647-648

Saya tidak ingin memperpanjang makalah ini, tapi cukup saya sertakan judul bab dari kitab Madinatul Ma’ajiz, yang berisi mukjizat para imam ahlulbait. Asal pembaca tahu, kitab ini terdiri dari 8 jilid cerita tentang mukjizat para imam ahlulbait.

Mari kita lihat judul-judul kitab Madinatul Ma’ajiz:

Orang yang berubah menjadi anjing karena doa Amirul Mukminin, jilid 1 hal 308

Orang yang dirubah menjadi anjing, jilid 1 hal 310


Orang yang kepalanya dirubah menjadi kepala babi, dan Orang yang kepalanya dirubah menjadi kepala babi, begitu juga wajahnya dirubah menjadi kepala babi. Jilid 1 hal 311

Orang yang berubah menjadi burung gagak karena doa Ali jilid 1 hal 313

Orang yang dirubah menjadi kura-kura jilid 2 hal 66

Orang yang mengejeknya dirubah menjadi anjing, jilid 2 hal 288

Laki-laki dirubah menjadi wanita, dan sebaliknya, jilid 3 hal 260


Riwayat-riwayat ini lebih dahsyat dari riwayat Abu Hurairah. Sesuai dengan ukuran di atas, riwayat-riwayat ini tidak perlu dihujat, karena ada dalam kitab syiah.

Apakah abdul husein berani menjuluki Amirul Mukminin sebagai pandir? Apakah abdul husein berani mengikatkan tali di leher Musa Al Kazhim dan membiarkan Musa Al Kazhim mengunyah rumput sesukanya?

Apakah abdul husein berani menyebut riwayat-riwayat syiah di atas sebagai cacat yang membebani Islam?

Ukurannya jelas, ketika riwayat ada di kitab sunni, maka silahkan hujat sepuasnya. Tapi ketika riwayat yang sama ada dalam kitab syiah, maka dilarang untuk dihujat, karena akan melemahkan mazhab. Tidak perlu menghujat riwayat-riwayat syiah, karena dengan membacanya saja sudah cukup untuk mengenal kesesatannya.

Membaca mukjizat-mukjizat para imam syiah, saya jadi bertanya-tanya, mengapa mukjizat yang banyak itu tidak bisa membuat ahlulbait menjadi khalifah? Jika para imam sebelum imam mahdi memiliki mukjizat sebanyak itu, tentunya imam mahdi juga dibekali dengan mukjizat. Paling tidak mukjizat itu bisa untuk mengalahkan musuh. Jika tidak bisa mengalahkan musuh, apa gunanya mukjizat?

Melihat riwayat mukjizat-mukjizat itu, sepertinya mukjizat imam syiah lebih banyak dari para Nabi.
Riwayat-riwayat itu seolah mengancam, jika kita tidak mau masuk syiah, nanti bisa-bisa dikutuk jadi ikan lele atau anjing.
Cerita-cerita ala malin kundang, juga mirip cerita dalam majalah bobo, atau cerita-cerita legenda.
Akhirnya saya bisa memahami mengapa syiah membuat cerita-cerita mukjizat ini, yaitu karena tidak punya dalil-dalil dari Al Qur’an dan sunnah tentang kebenaran mazhabnya.
sunnah

blog copas