MENGHUJAT ABU HURAIRAH, MENGHUJAT KITAB SENDIRI (12) NABI PUN LUPA DALAM SHALAT

 
Hadits Nabi lupa dalam shalat juga ada dalam kitab syiah. Kata Imam Ali bin Musa Ar Ridha, orang yang meyakini bahwa Nabi tidak pernah lupa dalam shalat dilaknat Allah.
Abu Hurairah meriwayatkan tentang hadits Nabi lupa dalam shalat. tapi abdul husein tidak bisa menerima hal itu, katanya:

tidak mungkin bahwa lupa ini datang dari seseorang yang menjalankan shalat dengan hati dan jiwanya. Hal itu hanya datang dari seeorang yang tidak memperhatikan salatnya. para Nabi amat jauh dari kelalaian serta terlalu agung dari dicemarkan oleh para pengecoh. Kami tidak mendapatkan bahwa lupa semaca itu terjadi pada para nabi, terutama nabi penghulu dan yang terakhir dari mereka (salam bagi mereka semua).

saya bersumpah demi penghulu para Nabi bahwa jika alpa semacam itu datang dari saya, malu dan rasa bersalah akan menguasai diri dan para jemaah salat, di belakang, akan emntertawakan saya serta ibadah saya, lalu bagaimana dengan nabi-nabi, yang telah Allah tunjuk menjadi contoh teladan bagi umat manusia!

Nabi Muhammad bersabda,” aku tidaklah lupa dan salatnya tidak aku kurangi.” jadi, bagaimana bisa hal itu terjadi untuknya, yang setelah itu, menyatakan bahwa ia telah lupa? Angga[lah beliau tidak maksum dalam hal lupa, namun beliau maksum untuk tidak kepala batu serta tidak berhai-hati dalam ucapan-ucapannya, jika bertentangan dengan kenyataan. ini telah diyakini di antara seluruh kaum Muslim.

Ternyata keyakinan bahwa Nabi tidak pernah lupa dulunya adalah satu bentuk ekstrim. Orang-orang yang meyakini bahwa Nabi tidak pernah lupa dalam shalatnya adalah dilaknat oleh Allah:

Dari Abu Shalt Al Harawi, aku berkata pada Imam Ar Ridha (Ali bin Musa Al Kazhim), bahwa di kota Kufah ada suatu kaum yang meyakini bahwa Rasulullah tidak pernah lupa dalam shalatnya. Lalu dia berkata: mereka berdusta, semoga mereka dilaknat Allah, yang tidak pernah lupa hanya Allah saja. Musnad Ar Ridha, jilid 2 hal 514


Seorang ulama syiah kenamaan, Ibnu Babawaih Al Qummi, yang juga dijuluki dengan As Shaduq, mengatakan:
Lupa yang dialami oleh Nabi bukan seperti lupa yang kita alami, karena Nabi lupa adalah dari Allah, agar orang tahu bahwa dia adalah manusia biasa, sehingga tidak disembah oleh manusia, sedangkan lupa yang kita alami adalah dari setan.

Ibnu Babawaih Al Qummi juga mengatakan : kaum ekstrimis, semoga mereka dilaknat Allah, mereka mengingkari bahwa Nabi pernah lupa.. Man La Yahdhuruhul Faqih, jilid 1 hal 234

Ibnu Babawaih menyebutkan bahwa Ibnul Walid, gurunya, mengatakan:
tingkatan pertama dari sikap ekstrim adalah meningkari bahwa Nabi pernah lupa dalam shalat. Jika hadits yang menyatakan hal ini boleh ditolak, maka kita boleh juga untuk menolak seluruh riwayat yang ada, dan menolak riwayat ini berarti memusnahkan agama dan syareat, dan saya mencari pahala Allah dengan menulis sebuah buku untuk membuktikan bahwa Nabi pernah lupa dalam shalat, dan membantah mereka yang mengingkarinya.

Tapi keyakinan yang membuat orang dilaknat, hari ini menjadi aksioma mazhab syiah, yang diyakini oleh seluruh penganut syiah hari ini. Saya khawatir mereka semua dilaknat oleh Imam Ar Ridha.

Al Mamqani, seorang ulama syiah kenamaan, mengatakan dalam kitab Tanqihul Maqal jilid 3 hal 240 :
mengingkari bahwa para imam pernah lupa telah menjadi aksioma dalam mazhab syiah.

Ternyata Imam Maksum juga lupa dalam shalat.

Imam Abu Abdullah, yaitu Ja’far As Shadiq, juga kadang lupa dalam shalatnya. Sampai-sampai dia menyuruh pembantunya shalat di belakangnya, untuk mengingatkan jika dia lupa rakaat shalat. Ketika ditanya tentang lupa dalam shalat, dia berkata:
Apakah ada orang yang bisa selamat dari hal itu? Kadang saya menyuruh pembantuku duduk di belakangku, menjaga agar aku tidak lupa.
Biharul Anwar jilid 25 hal 351

Tidak hanya Abu Hurairah yang meriwayatkan hadits tentang Nabi yang lupa shalat.

Dari Ali: Nabi shalat zhuhur bersama kami lima rakaat, lalu shalat sunnah. Lalu sebagian orang bertanya: Wahai Rasulullah, apakah ada penambahan dalam shalat? Nabi menjawab: apa itu? Jawab mereka: engkau shalat bersama kami lima rakaat, Ali berkata: lalu Nabi menghadap kiblat, dan bertakbir sambil duduk, lalu suduh dua kali, tidak membaca Al Qur’an dan tidak ruku’, lalu salam.
Biharul Anwar jilid 17  hal 101

Dari Muhammad Al Baqir berkata: Nabi shalat bersama kami, dan membaca Al Qur’an dalam shalatnya dengan suara keras, setelah selesai, Nabi berkata pada para sahabatnya:
apakah ada ayat Al Qur’an yang terlupa dariku tadi? Lalu para sahabat diam, Nabi bertanya: apakah Ubay bin Kaab ada bersama kalian? Mereka menjawab: ya, lalu Nabi bertanya: apakah saya melupakan sesuatu? Ubay menjawab: ya wahai Rasulullah,…
Al Mahasin hal 236, Biharul Anwar jilid 17 hal 105

Dari Al Harits bin Mughirah An Nadhari, dia  berkata: aku berkata pada Abu Abdillah : kami shalat maghrib, lalu imam lupa dan salam pada rakaat kedua, lalu kami mengulangi shalat. Abu Abdillah berkata: kenapa kalian mengulangi shalat? bukankah Nabi pernah salam di rakaat kedua, lalu meneruskan shalat dua rakaat? mengapa kalian tidak menambah dua rakaat?
 http://hakekat.com/content/view/94/1/
sunnah

blog copas