MENGHUJAT ABU HURAIRAH, MENGHUJAT KITAB SENDIRI(5). NERAKA JUGA BICARA, DARI BUKU SYIAH

 
Dalam bukunya, abdul husein menggugat riwayat Abu Hurairah, bahwa neraka dan sorga bicara. Ternyata riwayat itu juga ada di kitab syiah.
Biharul Anwar, jilid 8 hal 185, Bab Sorga dan kenikmatannya, dari Ali, dari Nabi bersabda: Neraka berbicara pada tiga golongan di hari kiamat. Pada pemimpin, pada pembaca Al Qur’an dan orang kaya. Neraka berbicara pada pemimpin: wahai engkau yang diberi kekuasaan oleh Allah tapi tidak berbuat adil, lalu neraka menelannya seperti burung menelan biji wijen,   dan berbicara pada pembaca Al Qur’an: wahai orang yang menghiasi dirimu di depan manusia tapi menantang Allah dengan maksiat, neraka menelannya, dan berkata pada orang kaya: wahai orang yang diberi harta banyak, tapi Allah meminta sedikit darinya untuk dipinjam, tetapi dia enggan memberi pinjaman Allah karena bakhil, neraka menelannya.

Biharul Anwar jilid 8 hal 198, Bab Sorga dan kenikmatannya
Dari Abu Bashir dari Abu Ja’far mengatakan: pada hari kiamat nanti, sorga berdoa pada Allah: Ya Allah, Engkau Maha Adil, telah memenuhi neraka dengan penghuninya, seperti Engkau janjikan, dan Engkau tidak memenuhi diriku seperti Engkau janjikan, kemudian Allah menciptakan makhluk, mereka tidak pernah melihat dunia, membuat sorga jadi penuh. Sungguh mereka beruntung.



Bukan hanya sorga dan neraka yang bicara. Dalam Tafsir Al Burhan jilid 2 hal 207, air, angin dan api juga bisa berbicara.
 Dari Muhammad bin Muslim, Abu Ja’far berkata : segala sesuatu dulunya adalah air, dan Arsy Allah ada di atas air, lalu Allah memerintahkan air, lalu menjadi  api yang menjilat, lalu Allah memerintahkan api untuk padam, lalu padam, dan asap naik dari api yang padam, lalu Allah menciptakan langit dari asap, menciptakan bumi dari air, lalu air, api dan angin berdebat. Air berkata: aku adalah tentara Allah yang terbesar, api berkata : aku adalah tentara Allah yang terbesar, angin berkata : aku adalah tentara Allah yang terbesar. Lalu Allah mewahyukan pada angin: kamu adalah tentara Allah yang terbesar.

Dalam bukunya, abdul husein juga bertanya-tanya,
dengan bahasa apa neraka dan surga akan bertengkar? Dengan indera-indra apakah mereka merasa serta berpikir dan mengetahui orang-orang, yang masuk dalam mereka?

Mestinya pertanyaan ini ditujukan pada Abu Ja’far.

Dari komentar-komentar yang masuk, banyak ditemukan syiah yang marah-marah dan berkomentar di luar topik bahasan. Mereka sepertinya marah ketika saya membongkar tipuan abdul husein. Mengherankan, mengapa mereka marah ketika diberitahu bahwa mereka telah tertipu. Atau mereka ingin menutupi rasa malu mereka?

Jangan-jangan mereka ingin membela abdul husein sang penipu.
 http://hakekat.com/content/view/86/1/
sunnah

blog copas