MENGHUJAT ABU HURAIRAH, MENGHUJAT KITAB SENDIRI (15) APAKAH IMAM SYIAH GAGAL AKALNYA?

 
Jika imam syiah gagal akalnya, mengapa syiah meyakini bahwa Allah mengangkatnya jadi imam?Abu Hurairah divonis memalsu hadits oleh abdul husein. Tapi hadits yang dibilang palsu tadi tercantum juga dalam kitab-kitab syiah.
Abu Hurairah dihujat karena meriwayatkan hadits bahwa setan telah mengganggu shalat Nabi SAW, lalu Nabi SAW mencekiknya dan ingin mengikat setan di tiang masjid, tapi ini urung dilakukannya.

Al Majlisi, ulama syiah kenamaan, berdalil dengan hadits ini, dari riwayat Abu Hurairah dari Bukhari dan Muslim, pada Biharul Anwar jilid 63 hal 297, dalam Bab “tentang iblis dan kisah-kisahnya”. Al Majlisi bukan hanya menuliskan hadits ini satu kali, dia berdalil dengan hadits ini, dari riwayat Bukhari dan Muslim,  dalam bab: makna ayat: wa Hab Li Mulkan La Yanbaghi Li Ahadin Min Ba’di..  [artinya : dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku,]

Artinya Majlisi mengakui hadits Abu Hurairah tadi, yang diingkari dan dihujat oleh abdul husein. Bagi kita, hal ini wajar, karena Al Majlisi jauh lebih mumpuni dari abdul husein. Ini menunjukkan bagaimana abdul husein berbicara tanpa ilmu, dan dia tidak menelaah banyak kitab syiah. Terbukti saya yang “divonis sebagai wahabi”  bisa menemukan riwayat ini dari Biharul Anwar, sementara abdul husein tidak.

Selain Biharul anwar jilid 14 hal 88-89, Masih ada lagi kitab syiah yang memuat hadits ini:

Tafsir Nur At Tsaqalain jilid 4 hal 460
Majma’ Al Bayan jilid 8 hal 477
Tafsir Kanz Ad Daqaiq jilid 8 hal 575

Dalam Biharul Anwar terdapat sebuah bab berjudul: bab Mu'jizat Nabi Menguasai Jin dan setan, AL Majlisi menulis hadits ini dari riwayat Abdullah bin Mas’ud, ini terdapat dalam Biharul Anwar jilid 18 hal 82.
Nabi bersabda: tadi malam setan melompat tadi malam untuk memutuskan shalatku. Maka aku mengalahkannya dengan ijin Allah , lalu aku menangkapnya. Aku ingin mengikatnya di salah satu tiang masjid sehingga kamu semua bisa melihatnya.

Hadits yang dinukil dalam Biharul Anwar dan kitab-kitab syiah lainnya adalah dari jalan Abu Hurairah dan Ibnu Mas’ud. Tidak ketinggalan imam maksum syiah meriwayatkan hadits yang semakna. Al Humairi dalam Qurbul Isnad meriwyatkan dari Abu Jamilah dari Abu Abdillah tentang perkataan Sulaiman:

wa Hab Li Mulkan La Yanbaghi Li Ahadin Min Ba’di..  [artinya : dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku,]
aku bertanya: apakah dia diberi apa yang dimintanya? Abu Abdullah berkata: ya, tidak ada orang sesudahnya yang diberi hal itu, sedangkan Nabi Muhammad SAW berhasil mengalahkan setan, dan mencekik lehernya di tiang masjid sampai lidahnya mengenai tangan Nabi SAW, lalu Nabi SAW bersabda: jika bukan karena doa Nabi Sulaiman, aku akan memperlihatkannya pada kalian. 

Hadits ini tercantum dalam:

Biharul Anwar jilid 14 hal 87-88
Qurbul Isnad hal 81
Tafsir Majma’al Bayan jilid 8 hal 477
Tafsir Nur At Tsaqalain jilid 4 hal 460


Kata abdul husein : saya ingin bertanya pada dua ulama besar tersebut, yang menghormati dan membela hadis-hadis Abu Huirairah, apakah setan mempunyai suatu badan fisik sehingga dapat diikat pada sebuah tiang bagai tawanan yang terikan yang terlihat oleh orang-orang di pagi hari? Saya pikir tak seorang pun akan mengatakan itu.

Apa yang membuat Abu Huirairah berani mengatakan itu adalah kegagalan akalnya memahami makna-makna A l Qur’an. Ia pikir bahwa beberapa ayat Qur’an terasa memiliki hal yang seperti itu …… [lihat hal 117]

Kita lihat abdul husein terheran-heran melihat hadits abu hurairah, dan menghujat abu hurairah yang meriwayatkan hadits itu, mengatakan bahwa abu hurairah telah gagal akalnya. Dan abdul husein tidak berpikir ada orang yang mengatakan itu. Tapi di atas kita lihat imam Abu Abdullah, Ja’far As Shadiq, juga meriwayatkan hadits itu.

Apakah imam Abu Abdullah juga gagal akalnya?

Membaca riwayat Abu Hurairah, abdul husein merasa keheranan, dan merasa itu perlu dihujat karena tidak masuk akal. Tapi ada riwayat syiah, bahwa Ali menangkap iblis, dan berusaha membunuhnya, tapi ketika iblis mengakui bahwa dia mencintai Ali dan beriman pada wilayah, maka Ali melepaskannya. Apakah Ali juga ikut gagal akalnya?

Dalam Al Anwar An Nu’maniyah jilid 2 hal 168: diriwayatkan dari As Shaduq dengan sanadnya sampai pada Ali, Ali berkata: saya sedang duduk di dekat Ka’bah, tiba-tiba muncul seorang tua yang melengkung punggungnya, lalu berkata: wahai Rasulullah, doakan untukku agar aku mendapat ampunan. Lalu Rasulullah bersabda: usahamu telah merugi, amalmu telah sesat, wahai orang tua. Lalu orang tua itu pergi, aku bertanya tentang dirinya. Rasulullah bersabda: itu adalah Iblis yang terkutuk, lalu Ali berkata: aku berlari mengejarnya, aku bisa menangkapnya dan membantingnya ke tanah, aku duduk di atas dadanya, aku menekan lehernya untuk mencekiknya, dia berkata: jangan engkau lakukan wahai Abu Hasan, aku telah diberi waktu sampai hari yang sudah ditentukan,  demi Allah wahai Ali, aku sangat mencintaimu, dan tidak ada orang yang membencimu, kecuali aku menyertai ayahnya saat menggauli ibunya, maka dia menjadi anak zina. Kata Ali: aku tertawa dan melepaskannya.

Kita lihat Ali bergembira saat iblis mengungkapkan cintanya pada Ali, dan mendengar bahwa setiap sunni yang berhubungan sex dengan istrinya, Iblis ikut di dalamnya, hingga menjadi anak zina.

Mendengar pengakuan itu, Ali tertawa gembira. Subhanallah. Ali tertawa mendengar Iblis membela syiah, dan mengatakan bahwa ahlussunnah adalah anak zina.

Ali membunuh 80 ribu jin:

Dalam sebuah hadits yang panjang, Nabi bersabda pada Ali: wahai Ali, pergilah bersama saudara kita Atrafah, pergilah ke ke kaumnya, lihatlah apa yang menjadi masalah mereka, putuskan masalah mereka dengan kebenaran, lalu Ali pergi bersama Atrafah dengan membawa pedangnya, Salman berkata: aku mengikuti mereka berdua hingga ke lembah, aku berdiri memandang ke arah mereka berdua, lalu bumi terbelah dan keduanya masuk ke dalam bumi…. Lalu bukit Shafa terbelah dan Ali keluar dan pedangnya berlumuran darah, bersama atrafah. Nabi bersabda: mengapa engkau terlambat? Ali menjawab: saya pergi menemui banyak jin, mereka menganiaya atrafah dan kaumnya, mereka adalah jin-jin munafik, lalu aku mengajak mereka pada tiga hal, tapi mereka menolak, lalu aku hunuskan pedangku, dan aku membunuh 80 ribu dari mereka…

Uyunul Mu'jizat hal 43,
Nawadir Al Mu'jizat hal 52,
Hilyatul Abrar jilid 1 hal 270,
Biharul Anwar jilid 18 hal 68, jilid 63 hal 90


Kata abdul husein pada halaman 118:
Pembenaran yang dilakukan oleh Abu Hurairah tidak sah dan hadisnya palsu.

Ini pertanda bahwa abdul husein memang belum menelaah kitab-kitab syiah. Tapi dia berani mengklaim bahwa hadits Abu Hurairah ini palsu. Tapi di atas kita lihat hadits ini diterima oleh Al Majlisi.

Semakin nampak jelas bagi kita tingkatan kualitas ulama syiah. Bagaimana saya yang selama ini dituduh wahabi dan antek zionis, menelaah kitab syiah lebih banyak dari abdul husein, ulama yang dibanggakan syiah. Tragis.
sunnah

blog copas