Biografi abdul husein musawi, penghujat Abu Hurairah

 
Berikut biografi abdul husein al musawi, yang berani menghujat sahabat Abu Hurairah. Pembaca sudah mengetahui kualitas ilmiah dan kejujurannya dari 30 artikel di situs ini. Kali ini pembaca akan tahu siapa dia.

Beberapa kali pikiran saya dilanda gundah, saya takut pembaca bosan mengikuti lebih 30 artikel tentang abdul husein al musawi dan abu hurairah. Barangkali ada pembaca yang bertanya mengapa membahas penipuan abdul husein tidak selesai-selesai. Sebenarnya mudah saja untuk membuatnya selesai, tinggal ganti topik tulisan. Tapi kenapa masih saja membahas abdul husein? Apa karena materi MrShiaa tentang hakekat tersembunyi mazhab syiah sudah habis? Bukan, materi masih sangat banyak, yang belum dituangkan di situs ini jauh lebih banyak daripada yang sudah ditulis.

Saya sengaja memperpanjang artikel tentang abdul husein, agar pembaca mengenal karakteristik ulama syiah, yang katanya memilki kemampuan ilmiah jauh di atas ulama muslimin lainnya. Agar pembaca mengenal ulama syiah yang konon mengambil ilmu dari para ahlulbait. Dengan mengenal karakteristik ulama syiah, pembaca akan mengenal karakteristik para ustadz syiah yang belajar dari para ulama syiah. Ada pepatah guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

Tapi saya melakukan kesalahan besar, karena setelah 30 lebih artikel tentang abdul husein, saya tidak menuliskan biografi abdul husein. Banyak pembaca yang penasaran tentang abdul husein, banyak yang ingin tahu siapa dia sebenarnya, ingin membaca biografinya. Bahkan ada pembaca yang mengira bahwa abdul husein adalah orang Indonesia. Saya bisa memaklumi, karena memang biografinya tidak tersebar di kalangan masyarakat awam. Saya ingin menebus kesalahan saya dengan artikel ini.

Siapa abdul husein al musawi?

Nama lengkapnya adalah abdul husein bin Sayid Yusuf bin Sayid Jawad Syarafuddin Al Musawi Al Amili
Lahir pada tanggal 1 jumadil tsani tahun 1290 H di kota Kazhimiyah

Menyelesaikan tingkatan muqaddimat di bawah bimbingan ayahnya di Lebanon, pergi ke Irak pada usia 17 tahun untuk melanjutkan studi di hauzah Najaf dan hauzah-hauzah lainnya yang tersebar di Irak. Setelah menyelesaikan tingkatan sutuh aliyah, abdul husein menghadiri majelis taklim para ulama di Najaf.

Setelah mencapai derajat ijtihad, abdul husein kembali ke Lebanon selatan untuk kepentingan dakwah, saat itu dia berusia 32 tahun. Dia juga pergi ke Mesir untuk belajar dari para ulama dan dosen Al Azhar, dan mengambil pelajaran dari hikmah-hikmah mereka, di antaranya adalah Syaikh Muhammad al Kittani, dan Syaikh Salim Al Bisyri.

Di antara guru-gurunya

Syaikh Muhammad Thaha Najaf, Sayyid Ismail As Shadr, Syaikh Fathullah Al Isfahani, yang dikenal dengan sebutan Syaikh Syari’ah, Syaikh Muhammad Kazhim Al Khurasani, Sayyid Muhammad Kazhim ThabaThabai Al Yazdi, dan ayahnya yang bernama Yusuf, Syaikh Husein An Nuri At Thabrasi, Syaikh Muhammad Shadiq Al Isfahani, Syaikh Hasan Al Karbala’I, Syaikh Ali Al Jawahiri, Sayyid Hasan As Shadr.

Sifat dan Akhlaqnya

Salah satu sifat yang menonjol dari abdul husein al musawi adalah ikhlas dalam beramal, hanya untuk Allah saja, juga sangat memuliakan tamu, terutama para ulama.

Dia memperhatikan seluruh tingkatan masyarakat, dia selalu berusaha mengurus masalah yang dialami oleh kaum fakir muskin. Pada perang dunia kedua, dia mengumpulkan sumbangan dan hak-hak syar’I, baik berupa makanan dan lainnya, serta membagikannya pada kaum fakir miskin, untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Dia sangat penyayang, memaafkan siapa yang berbuat buruk padanya, dia sangat bersemangat untuk menghidupkan peringatan para ulama dan ahli sastra, selalu memberikan semangat dalam belajar, serta dalam berjalan di jalan membersihkan jiwa dan menghiasi jiwa dengan keutamaan, memberi semangat untuk ber amar makruf dan nahi mungkar. Dia selalu berwasiat pada para pelajar agar bersikap rendah hati, dan berbicara pada manusia sesuai dengan tingkatan akal mereka, sesuai dengan kondisi jiwa mereka.

Mengenai keberaniannya, dia pernah beberapa kali berhadapan dengan penjajah perancis, dia bersikap berani pada daulah Utsmaniyah, dan berhasil mendapatkan persetujuan bagi para pelajar agama agar bisa terbebas dari wajib militer.

Dia wafat tanggal 8 jumadil tsani tahun 1377 H.

Biografi ini saya ambil dari situs syiah berikut:

http://www.al-shia.org/html/ara/others/?mod=monasebat&id=315

Dari kritikan abdul husein pada abu hurairah, saya menemukan sifat-sifat tambahan yang dimiliki oleh abdul husein, yang tidak disebutkan oleh situs al-shia.org. Salah satunya adalah berani berdusta. Ini bisa kita lihat dari tuduhan-tuduhannya pada abu hurairah. Ternyata apa yang dituduhkan pada abu hurairah ada dalam kitab-kitab syiah. Inilah salah satu sifat dan akhlak abdul husein yang rupanya luput dari pengamatan pengelola situs al-shia.org.

Bagi abdul husein, umat Islam adalah seperti kambing yang bodoh dan mudah ditipu. Jika yang dimaksud adalah syiah, memang benar penganut syiah mudah sekali ditipu, tapi yang membaca buku abdul husein bukan hanya syiah, tapi seluruh umat bisa membaca buku-bukunya.

Tapi saya bisa memaklumi, karena pengelola situs itu adalah seorang syiah, yang seperti biasanya syiah, dia mudah ditipu dan mudah kagum dengan ulama mereka, sehingga secara tidak langsung, dan saya duga sudah merasuk ke alam bawah sadar, menganggap ulama mereka adalah imam maksum, yang tidak boleh digugat dan dihujat. Dia percaya begitu saja pada semua ucapan abdul husein. Sungguh kasihan.

Jika kita amati lagi, berani berdusta adalah sifat seragam yang dimiliki oleh syiah. Kita lihat rekan-rekan syiah di sekitar kita begitu berani berdusta dan menipu. Rupanya ini adalah ajaran dari ulama mereka. Bukti paling jelas dan mudah adalah Jalaludin Rahmat, ketua IJABI, dia tidak segan-segan berdusta di depan layar kaca dan disaksikan oleh jutaan umat. Dia merasa bahwa umat Islam Indonesia adalah orang-orang bodoh dan mudah ditipu, seperti penganut syiah.

Ada satu lagi yang harus kita perhatikan, jika kita lihat penerbit mizan yang menerbitkan buku dialog sunni syiah, ternyata mizan tidak menuliskan nama sebenarnya dari abdul husein, tapi hanya menuliskan a. syarafudin al musawi. Ini karena mizan ingin menipu pembaca, dan menyembunyikan identitas sebenarnya dari abdul husein, bahwa dia adalah hamba dari Imam Husein, bukan hamba Allah, sementara menuliskan nama sebenarnya dari abdul husein akan memancing resistensi umat. Rupanya pengelola mizan adalah murid sejati abdul husein.

Barangkali ada pembaca yang mengira bahwa ini adalah akhir dari serial membongkar penipuan abdul husein. Bukan, ini bukan yang terakhir, masih ada lagi artikel artikel tentang membongkar penipuan abdul husein.

O iya, ada yang tak sengaja terlupa, buku-buku karya abdul husein adalah:

Abu Hurairah [yang kita bahas dalam situs ini], Murajaat [diterjemahkan oleh mizan berjudul dialog sunnah- syiah], An Nash wal Ijtihad, Al Majalis Al Fakhirah fi Maatim Al Itrah At Thahirah, Al Kalimat Al Gharra’ fi tafdhil Az Zahra’, Al Fushul Al Muhimmah fi Ta’lif Al ummah, [diterbitkan dalam Indonesia dengan judul : isu-isu penting ikhtilaf Sunnah Syiah], Mu’allifu As Syi’ah fi Shadril Islam, Tsabtul Atsbat fi Silsilat Ar Ruwat, Ilal Mujamma’ Al Alami bi Dimasyq, Falsafat Al Mitsaq wal Wilayah, Ajwibat Masa’il Jarullah, Kalimat Haular Ru’yat, Bughyatu Ar Raghibin, Zainab Al Kubra, Masa’il Fiqhiyyah.

Setelah mengikuti tipuan-tipuan abdul husein yang satu per satu terbongkar, seorang muslim yang intelek sudah semestinya ragu akan kejujuran abdul husein dalam buku-bukunya yang lain. Karena sifat berani berdusta sepertinya sudah merasuk ke dalam jiwanya, sehingga dia begitu mudah untuk menipu dan berdusta.

http://hakekat.com/content/view/115/
sunnah

blog copas